-sholat istisqa dilakukan ketika musim kemarau dengan harapan Allah dapat menurunkan hujan dan memberikan rezeki
-hukumnya sunnah muakkad
-tata caranya 2 rakaat seperti sholat ied (bacaan,takbir,tempat,dll.)
Selasa, 22 Mei 2012
tata cara mengurus jenazah
Tata Cara Mengkafani Jenazah
1.Disiapkan 1 s/d 3 lembar kain kafan.
2.Disunnahkan untuk memberi wewangian pada kain kafan dengan bakhur setelah kafan tersebut diperciki dengan air bunga mawar atau sejenisnya, agar wangi bakhur tersebut melekat padanya.
3.Dibentangkan 3 lembar kain tersebut diatas lantai secara bertumpuk.
4.Masing-masing lembar diberi wewangian khusus untuk mayit (al hanuth)
5.Jenazah diletakkan di atas lembaran-lembaran kafan tersebut dalam keadaan telah tertutup dalam posisi terlentang.
6.Memberi al hanuth pada kapas lalu diletakkan pada celah pantat mayit.
7.Menutup kapas tersebut dengan kain
8.Memberi al hanuth pada kapas yang lain lalu diletakkan pada kedua matanya (yang telah terpejam), dua lubang hidungnya, mulutnya, dua lubang telinga, anggota sujud (kening, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut dan kedua ujung jari jemari kaki), lipatan-lipatan badan seperti: ketiak, lutut bagian belakang dan pusar. Bila diberi wewangian pada seluruh tubuh maka itu lebih baik.
9.Kemudian 3 kain kafan mulai ditutupkan satu persatu dengan cara bagian kiri kain kafan pertama dilipatkan kearah kanan tubuh si mayit dan sebaliknya dari bagian kanan kain kafan kearah kiri tubuh mayit. Demikian halnya pada lembar kain kedua dan ketiga.
10.Sisa kafan di bagian kepala dijadikan lebih banyak daripada di bagian kaki. Lalu sisa panjang kafan di bagian kepala tadi dikumpulkan dan dilipatkan ke arah depan wajah. Demikian pula sisa panjang kain bagian kaki dikumpulkan lalu dilipatkan ke arah depan kaki.
11.Lalu diikat dengan tali agar tidak terurai. Minimal 2 ikatan: pada kepala dan kaki. Bila perlu, ditambah 1 ikatan lagi pada bagian tengah.
12.Ketika mayit dimasukkan ke liang lahat, maka ikatan-ikatan tersebut dilepas dan wajah si mayit tetap dalam keadaan tertutup.
1.Disiapkan 1 s/d 3 lembar kain kafan.
2.Disunnahkan untuk memberi wewangian pada kain kafan dengan bakhur setelah kafan tersebut diperciki dengan air bunga mawar atau sejenisnya, agar wangi bakhur tersebut melekat padanya.
3.Dibentangkan 3 lembar kain tersebut diatas lantai secara bertumpuk.
4.Masing-masing lembar diberi wewangian khusus untuk mayit (al hanuth)
5.Jenazah diletakkan di atas lembaran-lembaran kafan tersebut dalam keadaan telah tertutup dalam posisi terlentang.
6.Memberi al hanuth pada kapas lalu diletakkan pada celah pantat mayit.
7.Menutup kapas tersebut dengan kain
8.Memberi al hanuth pada kapas yang lain lalu diletakkan pada kedua matanya (yang telah terpejam), dua lubang hidungnya, mulutnya, dua lubang telinga, anggota sujud (kening, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut dan kedua ujung jari jemari kaki), lipatan-lipatan badan seperti: ketiak, lutut bagian belakang dan pusar. Bila diberi wewangian pada seluruh tubuh maka itu lebih baik.
9.Kemudian 3 kain kafan mulai ditutupkan satu persatu dengan cara bagian kiri kain kafan pertama dilipatkan kearah kanan tubuh si mayit dan sebaliknya dari bagian kanan kain kafan kearah kiri tubuh mayit. Demikian halnya pada lembar kain kedua dan ketiga.
10.Sisa kafan di bagian kepala dijadikan lebih banyak daripada di bagian kaki. Lalu sisa panjang kafan di bagian kepala tadi dikumpulkan dan dilipatkan ke arah depan wajah. Demikian pula sisa panjang kain bagian kaki dikumpulkan lalu dilipatkan ke arah depan kaki.
11.Lalu diikat dengan tali agar tidak terurai. Minimal 2 ikatan: pada kepala dan kaki. Bila perlu, ditambah 1 ikatan lagi pada bagian tengah.
12.Ketika mayit dimasukkan ke liang lahat, maka ikatan-ikatan tersebut dilepas dan wajah si mayit tetap dalam keadaan tertutup.
Minggu, 01 April 2012
Adzan dan Iqomah
PENGERTIAN ADZAN DAN IQAMAH
Adzan dan iqamah adalah dua perkara sunnah yang dilakukan sebelum sholat fardhu.
Adzan dari segi bahasa berarti pemberitahuan. Dari segi istilah diartikan sebagai suatu gabungan perkataan tertentu untuk mengetahui waktu sholat fardhu atau boleh diartikan sebagai pemberitahuan tentang waktu sholat dengan lafaz-lafaz tertentu.
Iqamah berarti sebutan tertentu untuk membangkitkan para jamaah untuk melakukan sholat.
DALIL ADZAN DAN IQAMAH
Surat Al-Jumuaah ayat 9 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلاَةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ
HUKUM AZAN DAN IQAMAH
Hukum adzan dan iqamah adalah sunnah muakkadah secara kifayah sebelum menunaikan setiap sholat fardhu,baik berjamaah maupun sendiri..
LAFAZ ADZAN DAN ATURAN MELAKUKANNYA
Lafaz adzan terdiri dari 15 kalimat.Pada setiap lafaz diulang sebanyak 2 kali, kecuali takbir pada awal adzan diulang sebanyak empat kali dan lafaz kalimat tawhid hanya sekali saja.
Pada azan subuh ditambah kalimat sebanyak dua kali setelah kalimat yang kedua.
SYARAT SAH ADZAN DAN IQAMAH
1. Masuk waktu sholat.
2. Hendaklah dengan bahasa Arab.
3. Adzan dan Iqamah hendaknya dinyaringkan.
4. Tertib di antara lafaz adzan dan iqamah.
5. Adzan dilakukan oleh satu orang saja.
6. Orang yang mengumandangkan adzan hendaklah seorang lelaki muslim yang berakal.
SUNNAH DALAM ADZAN
1. Muadzin hendaklah suci daripada hadats kecil atau hadats besar.
2. Menghadap ke arah kiblat.
3. Dilakukan oleh orang yang bersuara merdu dan nyaring.
4. Dikumandangkan di tempat yang tinggi kecuali jika menggunakan pembesar suara.
5. Dilakukan secara berdiri kecuali uzur.
6. Memalingkan muka ke sebelah kanan ketika menyebut "hayya ala sholat" dan ke sebelah kiri ketika menyebut "hayya ala fallah"
7. Meletakkan jari-jari tangan di kedua-dua telinga ketika adzan dengan tujuan untuk meninggikan suara.
8. Orang yang mendengar adzan hendaklah diam dan mengulangi apa yang disebutkan oleh muadzin.
9. Berdoa dan salawat setelah adzan.
LAFAZ IQAMAH DAN ATURANNYA
Lafaz iqamah mempunyai 11 kalimat, setiap kalimah diucapkan hanya sekali saja kecuali takbir yang pertama dan akhirnya diulang sebanyak dua kali.
Syarat-syarat iqamah adalah sama seperti adzan, tetapi dibolehkan jika dilakukan oleh kaum wanita yang sholat sendiri atau berjamaah sesama wanita.
ADZAN DAN IQAMAH UNTUK TUJUAN SELAIN SHOLAT
Selain untuk tujuan sholat, adzan dan iqamah juga sunnah dilakukan untuk beberapa perkara lain:
1. Adzan di telinga kanan bayi yang baru lahir, begitu juga sunnah diiqamahkan pada telinga kiri.
2. Adzan pada waktu kebakaran, waktu perang dan di belakang orang yang bermusafir.
3. Adzan pada telinga orang yang berdukacita dan orang yang kerasukan jin atau syetan.
Adzan dan iqamah adalah dua perkara sunnah yang dilakukan sebelum sholat fardhu.
Adzan dari segi bahasa berarti pemberitahuan. Dari segi istilah diartikan sebagai suatu gabungan perkataan tertentu untuk mengetahui waktu sholat fardhu atau boleh diartikan sebagai pemberitahuan tentang waktu sholat dengan lafaz-lafaz tertentu.
Iqamah berarti sebutan tertentu untuk membangkitkan para jamaah untuk melakukan sholat.
DALIL ADZAN DAN IQAMAH
Surat Al-Jumuaah ayat 9 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلاَةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ
HUKUM AZAN DAN IQAMAH
Hukum adzan dan iqamah adalah sunnah muakkadah secara kifayah sebelum menunaikan setiap sholat fardhu,baik berjamaah maupun sendiri..
LAFAZ ADZAN DAN ATURAN MELAKUKANNYA
Lafaz adzan terdiri dari 15 kalimat.Pada setiap lafaz diulang sebanyak 2 kali, kecuali takbir pada awal adzan diulang sebanyak empat kali dan lafaz kalimat tawhid hanya sekali saja.
Pada azan subuh ditambah kalimat sebanyak dua kali setelah kalimat yang kedua.
SYARAT SAH ADZAN DAN IQAMAH
1. Masuk waktu sholat.
2. Hendaklah dengan bahasa Arab.
3. Adzan dan Iqamah hendaknya dinyaringkan.
4. Tertib di antara lafaz adzan dan iqamah.
5. Adzan dilakukan oleh satu orang saja.
6. Orang yang mengumandangkan adzan hendaklah seorang lelaki muslim yang berakal.
SUNNAH DALAM ADZAN
1. Muadzin hendaklah suci daripada hadats kecil atau hadats besar.
2. Menghadap ke arah kiblat.
3. Dilakukan oleh orang yang bersuara merdu dan nyaring.
4. Dikumandangkan di tempat yang tinggi kecuali jika menggunakan pembesar suara.
5. Dilakukan secara berdiri kecuali uzur.
6. Memalingkan muka ke sebelah kanan ketika menyebut "hayya ala sholat" dan ke sebelah kiri ketika menyebut "hayya ala fallah"
7. Meletakkan jari-jari tangan di kedua-dua telinga ketika adzan dengan tujuan untuk meninggikan suara.
8. Orang yang mendengar adzan hendaklah diam dan mengulangi apa yang disebutkan oleh muadzin.
9. Berdoa dan salawat setelah adzan.
LAFAZ IQAMAH DAN ATURANNYA
Lafaz iqamah mempunyai 11 kalimat, setiap kalimah diucapkan hanya sekali saja kecuali takbir yang pertama dan akhirnya diulang sebanyak dua kali.
Syarat-syarat iqamah adalah sama seperti adzan, tetapi dibolehkan jika dilakukan oleh kaum wanita yang sholat sendiri atau berjamaah sesama wanita.
ADZAN DAN IQAMAH UNTUK TUJUAN SELAIN SHOLAT
Selain untuk tujuan sholat, adzan dan iqamah juga sunnah dilakukan untuk beberapa perkara lain:
1. Adzan di telinga kanan bayi yang baru lahir, begitu juga sunnah diiqamahkan pada telinga kiri.
2. Adzan pada waktu kebakaran, waktu perang dan di belakang orang yang bermusafir.
3. Adzan pada telinga orang yang berdukacita dan orang yang kerasukan jin atau syetan.
Langganan:
Postingan (Atom)